Edukasi ZIS
Diampuni Dosa yang Telah Lalu dengan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Diampuni Dosa yang Telah Lalu dengan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Di Indonesia adalah negara mayoritas muslim terbesar di dunia, diperkirakan 229 juta Muslim berada di Indonesia. Begitu bangga dan bersyukurnya bisa tinggal di Indonesia dengan berbagai macam perbedaan namun tetap saling menghargai. Termasuk perbedaan dalam melaksanakan shalat Tarawih apabila bulan Ramadhan telah tiba, di Indonesia terdapat fenomena melaksanakan shalat Tarawih dengan secepat kilat, kadang kali pelaksanaan shalat Tarawih ini menjadi sorotan tentang keabsahan sholat Tarawih tersebut. Maka dari itu yuk kita bahas tentang sholat Tarawih dan bagaimana tata cara shalat Tarawih yang baik dan benar menurut kajian fiqih.

Ibadah sholat merupakan kewajiban setiap muslim, namun terdapat ibadah shalat yang spesial hanya ada di bulan Ramadhan yakni shalat Tarawih. Shalat Tarawih ini hukumnya sunnah dilakukan akan tetapi mendapatkan kebaikan spesial jika dilaksanakan shalat Tarawih berasal dari kata raha (Arab) dan berarti ‘rehat’, ‘tenang’, ‘nyaman’, atau ‘lepas dari kesibukan,’ shalat Tarawih mestinya menjadi shalat yang  tenang, jadi sarana meraih ketenangan, dan melepas kesibukan.

Shalat Tarawih memiliki waktu secara khusus, yaitu dilakukan secara berjamaah pada malam hari Ramadhan setelah melaksanakan shalat Isya’ dan sebelum melakukan shalat Witir. Menurut pendapat yang lebih sahih sebagaimana dikutip Syekh Wahbah Zuhaili, hukum berjamaah shalat Tarawih adalah sunnah kifayah. Artinya, jika semua jamaah masjid meningglkan jamaah Tarawih maka semuanya mendapatkan dosa, namun jika ada yang melakukannya maka gugur dosa-dosa yang lain.

Niat dan Pelaksanaanya

Shalat Tarawih sebenarnya tidak punya perbedaan mencolok dengan shalat pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada lafal niat yang akan diucapkan. Berikut niat shalat Tarawih bagi imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta’âlâ.”

Berikut niat shalat Tarawih bagi makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta’âlâ.”

Setelah niat, dilanjut dengan rukuk-rukun setelahnya, yaitu takbiratul ihram, membaca doa iftitah, membaca ta’awudz, surat Al-Fatihah, mambaca surat-surat pendek, ruku’, i’tidal, berdiri untuk melakukan sujud, sujud, tahiyat, membaca dua kalimat syahadat, membaca shalawat Ibrahimi, dan diakhiri salam. Jumlah rakaat shalat Tarawih sebagaimana pendapat mayoritas mazhab Syafi’i adalah sebanyak 20 rakaat dengan sepuluh salam. Hal itu berdasarkan hadits Rasulullah saw riwayat Al-Baihaqi melalui jalur Ibnu Abbas, yaitu:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ جَمَاعَةٍ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ

Artinya: “Sungguh Nabi Muhammad saw melakukan shalat di bulan Ramadhan tanpa berjamaah sebanyak dua puluh rakaat dan (ditambah) shalat witir.”

Tidak hanya hadits di atas, dalil yang dijadikan pijakan oleh mayoritas ulama mazhab Syafi’i adalah tindakan sahabat Umar bin Khattab ra yang mengumpulkan umat Islam untuk melakukan shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat secara berjamaah di masjid.

Tindakan ini kemudian diikuti oleh para sahabat. Sementara Rasulullah saw memerintahkan umat Islam untuk selalu berpedoman pada sunnahnya dan sunnah al-Khulâfâ’ur Râsyidîn setelahnya (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra). Rasulullah saw bersabda:

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ مِنْ بَعْدِيْ

Artinya: “Berpegang teguhlah kalian semua dengan sunnahku dan sunnah al-Khulâfâ’ur Râsyidîn sesudahku.” (az-Zuhaili, al-Fiqhul Islâmi, juz II, halaman 226).

Melalui dalil di atas, ulama mazhab Syafi’i menyepakati bahwa jumlah rakaat shalat Tarawih yang lebih utama adalah 20 rakaat. Mengenai teknisnya, ulama sepakat shalat Tarawih dilakukan dengan 10 kali salam. Artinya, setiap dua rakaat shalat Tarawih ditutup dengan salam, kemudian kembali melakukan dua rakaat dan salam, begitupun seterusnya sampai 20 rakaat.

Bacaan shalat Tarawih juga tidak jauh berbeda dengan bacaan shalat pada umumnya. Dalam shalat Tarawih disunnahkan membaca doa iftitâh, surat pendek, tasyahhud dan lainnya. dianjurkan bagi orang yang shalat Tarawih adalah mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an selama Ramadhan. Caranya sebagaimana dijelaskan Imam an-Nawawi, yaitu:

فَيَقْرَأُ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ نَحْوَ جُزْءٍ مِنْ ثَلَاثِيْنَ جُزْءًا، وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُرَتِّلَ الْقِرَاءَةَ وَيُبَيِّنَهَا، وَلْيَحْذَرْ مِنَ التَّطْوِيْلِ عَلَيْهِمْ بِقِرَاءَةٍ أَكْثَرَ مِنْ جُزْءٍ

Artinya, “Maka imam shalat Tarawih membaca satu juz dari 30 juz dalam setiap malam, dan dianjurkan untuk membacanya dengan indah dan jelas, serta hendaklah ia tidak memperpanjang bacaan lebih dari satu juz yang merepotkan para makmum.” (Imam an-Nawawi, al-Adzkâr lin Nawawi, [Bairut, Dârul Kutub al-‘Ilmiyyah: 2002], halaman 183).

Ada tiga poin penting yang dapat diambil dari penjelasan Imam an-Nawawi di atas. Pertama, disunnahkan membaca satu juz dari 30 juz Al-Qur’an setelah surat Al-Fatihah bagi orang-orang yang melakukan shalat tarawih.

Kedua, meskipun shalat Tarawih dilakukan dengan 20 rakaat dan dikemas dengan 10 salam, tetap dianjurkan bagi orang yang melakukannya untuk memperindah bacaan-bacaannya. Artinya, membaca satu juz Al-Qur’an bukan berarti mengharuskan pembacanya segera menyelesaikan bacaannya. Ia tetap dianjurkan untuk membaca dengan tartil dan memperindah bacaannya.

Ketiga, menghindari bacaan surat yang melebihi satu juz. Poin terakhir ini memberikan warning bahwa bacaan yang banyak (melebihi satu juz) dalam shalat Tarawih sangatlah tidak dianjurkan. Betapa pun membaca Al-Qur’an sangat baik, namun jika dibaca terlalu panjang saat shalat Tarawih maka sangat tidak dianjurkan.

Keutamaan Shalat Tarawih

  1. Mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat Tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An-Nawawi. Hadits ini memberitahukan bahwa shalat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau alasan lainnya.

  1. Shalat Tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih secara berjama’ah dan mengikuti imam hingga selesai.

  1. Shalat Tarawih adalah seutama-utamanya shalat

Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu. Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dilakukan secara berjama’ah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih.

Sahabat, bulan Ramadhan semakin dekat, mari kita persiapkan diri dan hati untuk menyambut bulan suci yang mulia ini. Begitu banyak ibadah yang dapat kita lakukan termasuk shalat Tarawih yang tak sering kita jumpai ini mari kita laksanakan secara baik dan optimal. Insyaallah Allah akan memberikan beribu kebaikan kepada kita semua. Aamiin Allahuma Aamiin…

 

 

1 thought on “Diampuni Dosa yang Telah Lalu dengan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *