Edukasi ZIS
Tata Cara Shalat Idul Fitri

Tata Cara Shalat Idul Fitri

Shalat Idul Fitri dilakukan hanya satu tahun sekali, yakni pada 1 Syawal bertepatan dengan perayaan hari penuh kemenangan. Yang di mana selama satu bulan penuh pada Ramadhan, seluruh umat Islam di dunia menjalankan ibadah puasa untuk menahan hawa nafsunya.

Oleh karena itu dalam melaksanakan sholat id harus dilakukan dengan tata cara yang baik dan benar. Terlebih lagi datangnya Idul Fitri merupakan momentum yang sangat istimewa dan hal itu dapat dilihat di antara orang-orang yang mampu menemukan pribadi mereka dalam versi yang lebih baik.
Tata cara shalat id kemungkinan kembali ditemukan berbagai perbedaan, salah satunya yakni terdapat pada jumlah takbir. Sementara itu, tata cara shalat Idul Fitri berbeda dengan tata cara shalat pada umumnya serta dapat dilakukan sendiri di rumah. Namun dengan catatan apabila ada udzur atau halangan.

Berikut tata cara shalat Idul Fitri serta amalan yang bisa dilakukan:
Membaca niat shalat Idul Fitri.
Niat shalat Idul Fitri untuk imam dapat diucapkan sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

“Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
Sementara itu, niat shalat Idul Fitri untuk makmum yakni:

أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

“Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Mengucapkan takbiratul ihram.
Membaca doa iftitah.
Takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.Membaca surah al-Fatihah.Membaca surah pendek al-Qur’an.Gerakan shalat selanjutnya sama seperti shalat pada umumnya.

Adapun sunah saat sebelum dan sesudah melaksanakan shalat Idul Fitri, di antaranya yakni:

Sunah sebelum shalat Idul Fitri:

Mandi dan memptong kuku.

Hal ini unutuk menjaga kebersihan tubuh dan segala sesuatu yang indah merupakan sifat Allah Swt. Sebagaimana dengan sabda Rasulullah saw berikut ini, yang artinya: “Bersuci itu merupakan sebagian dari iman.” (HR Tirmidzi)

Memakai pakaian terbaik.

Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah saw, yang artinya: “Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa:

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya.” (HR al-Hakim dalam Al Mustadrak)

Menggunakan wangi-wangian.

Menggunakan wangi-wangian pun menjadi sunah yang patut umat Islam ikuti. Sebab dengan begitu dapat membuat orang lain nyaman saat berpapasan. Dan hadis pada poin ini sama seperti pada poin kedua di atas.

Makan dan minum sebelum shalat.

Kebiasaan Rasulullah saw yang dapat diikuti yaitu makan atau minum sebelum melaksanakan shalat Id. Hal ini dilakukan untuk menghindari dugaan berpuasa pada hari tasyrik. Serta telah dijelaskan sebagaimana pada sabda Rasulullah saw, yang artinya:

“Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia sholat dulu.” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad)

Mengumandangkan takbir.

Dari az-Zuhri berkata, yang artinya: “Adalah manusia (para sahabat) bertakbir pada hari raya ketika mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju tempat salat Id sampai mereka tiba di musala (tempat salat Id) dan terus bertakbir sampai imam datang, apabila imam telah datang, mereka diam dan apabila imam bertakbir maka mereka pun ikut bertakbir.” (HR Ibnu Abi Syaibah)

Sunah sesudah shalat Idul Fitri:

Melewati jalang yang berbeda saat hendak pergi dan pulang setelah shalat Id.
Rasulullah saw telah memberikan contoh, di antaranya yakni melewati jalan yang berbeda antara saat hendak pergi shalat Idul Fitri serta ketika pulangnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperpanjang tali silaturahmi.

Saling mengucapkan selamat.
Amalan lainnya yang telah Rasulullah saw ajarkan yakni saling mengucapkan selamat seperti pada kalimat, “Taqabbalallahu minna wa minkum.” Dengan tujuan saling mendoakan.

Bersalam-salaman.

Selanjutnya bersalam-salaman yang identik dengan ketulusan jiwa manusia.
Demikianlah secuil penjelasan mengenai tata cara shalat Id serta amalan-amalan sebelum dan sesudahnya yang dapat dilakukan.

Sahabat, di antara amalan yang bisa kita lakukan salah satunya yakni dengan mengenakan pakaian terbaik juga wewangian. Namun alangkah disayangkan apabila banyak di antara saudara-saudara kita yang belum bisa melakukannya karena berbagai keterbatasan.

Oleh sebab itu, Assyifa Peduli ingin mengajak sahabat semua menyisihkan sedikit hartanya untuk menunaikan zakat, infak maupun sedekah terbaik yang sahabat miliki melalui link di bawah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *