Rubuha, Solusi untuk Petani yang Kerap Gagal Panen
Setelah berhasil dengan program Rumah Burung Hantu (RUBUHA) beberapa waktu lalu, Assyifa Peduli kembali memberikan bantuan RUBUHA untuk para petani yang kerap mengalami gagal panen karena hama tikus. Pendirian RUBUHA ini telah dilakukan di 7 titik di Desa Tambakan dan Tambakmekar, Kabupaten Subang, Selasa (02/07).
Mayoritas penduduk di Kabupaten Subang yang berprofesi sebagai petani, memacu Assyifa Peduli untuk memberikan perhatian kepada para petani ini, sehingga RUBUHA hadir dengan tujuan agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor pertanian.
“RUBUHA atau rumah burung hantu hadir sebagai solusi jitu bantu petani maju. Program rubuha ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor pertanian yang mana memang mayoritas penduduk Kabupaten subang ini berprofesi sebagai petani. Tentunya ini menjadi perhatian kami terutama saat para petani mengeluhkan gagal panen yang diakibatkan oleh hama tikus. Sehingga mereka mengalami kerugian,” tutur Penanggung Jawab program RUBUHA, Hisyam Sultan Muhammad Ridwan.
Hisyam menuturkan bahwa burung hantu dipilih karena merupakan pemburu tikus yang handal, sehingga dapat menjadi predator alami yang efektif untuk mengendalikan hama tikus.
“Setelah kami mendapat laporan dari petani sekita, kami berdiskusi dan diputuskan bahwa memang burung hantu adalah predator pemburu tikus yang handal. Sehingga kami berinisiatif untuk membuat rumah untuk para burung hantu ini tinggal di area pertanian dan membangun tenggeran-tenggeran yang bertujuan memudahkan para burung hantu ini dalam berburu dan mengincar mangsanya. Dan Alhamdulillah program RUBUHA ini sangat efektif dalam menyukseskan panen para petani,” ungkapnya.
Saat ini Assyifa Peduli telah membangun 7 titik RUBUHA dan 10 titik untuk tenggeran yang berada di dua desa, yakni Desa Tambakmekar dan Tambakan di atas lahan pertanian seluas 140 hektar. Sementara itu, pada tahun ini dilakukan perbaikan 2 atap rubuha yang memang sudah harus direnovasi. Dengan berjalannya program ini, Hisyam berharap dapat mengurai masalah-masalah yang dialami petani selama ini.
“Sebenarnya RUBUHA ini telah didirikan sejak tahun tahun 2021, sehingga tahun ini dilakukan pengecekan dan perbaikan serta pemindahan 2 RUBUHA guna menjaga kenyamanan burung hantu agar tidak terlalu dekat dengan pemukiman warga. Semoga dengan adanya program ini, dapat mengurai masalah petani yang memang sangat sulit dalam mengendalikan hama tikus,” harapnya.
Sebelum adanya RUBUHA ini, para petani telah mengupayakan berbagai cara seperti perburuan ke lubang-lubang tikus, pengasapan, hingga memasang pagar pada lahan pertanian mereka. Namun hasilnya nihil sehingga petani mulai kebingungan dan mengalami gagal panen. Setelah adanya RUBUHA ini mereka mengaku sangat terbantu dan telah merasakan hasil panen dengan baik.
Sahabat, mari dukung para petani lokal ini dan membuat mereka lebih bersemangat lagi dengan berdonasi melalui aksipeduli.id