Program KUA-PEU: Kolaborasi LAZ Assyifa Peduli dan Kemenag RI
Dalam rangka memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar kecamatan yang menjadi binaan, Assyifa Peduli bekerja sama dengan Kementerian Agama RI dalam program KUA-PEU (Kantor Urusan Agama-Pemberdayaan Ekonomi Umat). Dimulai dari tahap verifikasi pada bulan Juli, akhirnya kerja sama ini berlangsung sejak bulan September dan telah ditetapkan 3 KUA yang menjadi mitra kerja sama LAZ Assyifa Peduli. 3 KUA tersebut adalah KUA Jalancagak, KUA Sagalaherang, dan KUA Subang.
Kepala Program LAZ Assyifa Peduli, Ikhsan Nuryamin, S.Kom., mengatakan bahwa telah ditetapkan 10 penerima manfaat dari setiap kecamatan setelah dilakukan proses bertahap.
“Sejak Juli lalu, kami telah melakukan proses verifikasi di lapangan dengan wawancara langsung, kemudian kami menetapkan penerima manfaat dan koordinasi dengan 3 KUA ini. Alhamdulillah, penyaluran dilakukan secara bertahap dari mulai bulan Oktober dan November ini kepada 10 penerima manfaat di masing-masing kecamatan. Tentunya ada kriteria penerima manfaat untuk program ini, seperti mereka adalah golongan 8 asnaf zakat, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berasal dari kecamatan Subang/Jalancagak /Sagalaherang, memiliki rintisan usaha yang berpotensi dikembangkan, dan ada beberapa syarat lainnya,” tutur Ikhsan.
Terdapat berbagai jenis usaha yang dikembangkan oleh penerima manfaat melalui program KUA-PEU ini. Usaha-usaha ini telah dirintis oleh para penerima manfaat paling sebentar adalah 6 bulan. Untuk memastikan bantuan pemberdayaan ini terlaksana dengan baik, Ikhsan mengatakan pihaknya akan terus melakukan monitoring dan evaluasi.
“Jenis usaha para penerima manfaat ini ada macam-macam ya, yang paling banyak ada di usaha makanan ringan seperti siomay. Kemudian ada pula yang membuka usaha warung, makanan berat atau catering, pangkas rambut, dan beberapa di sektor pertanian. Dalam proses penentuan mustahiknya ada satu proses yang memang menentukan penerima manfaat yang berhak menerima adalah mereka sedikitnya 6 bulan masa usahanya berjalan. Selain itu ada pembekalan materi-materi yang diberikan kepada penerima manfaat dan monitoring serta pembinaan setelah modal usaha diberikan,” jelas Ikhsan.
Setelah penyaluran dilakukan, LAZ Assyifa Peduli melakukan monitoring atau kunjungan untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif kepada setiap penerimanya.
“Setiap penerima manfaat akan dikunjungi setiap satu hingga 2 bulan sekali untuk melihat progres dari usaha yang dijalankan. Nantinya akan dilihat apakah ada perubahan dan peningkatan dari sisi hasil usaha. Sejauh ini, Alhamdulillah program KUA-PEU berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif, dan yang terpenting adalah dapat memberdayakan umat serta meningkatkan kesejahteraan mereka. Progres dan penyaluran program ini dapat diakses donatur dan semua Sahabat Peduli di media sosial kami @assyifapeduli.id,” terang Ikhsan.
Ikhsan berharap Program KUA-PEU ini bisa menjadi proyek percontohan untuk metode pemberdayaan di Assyifa Peduli. Ia pun berharap LAZ Assyifa Peduli bisa semakin banyak memberikan manfaat kepada para penerima berdaya melalui zakat, infaq, dan sedekah yang dititipkan oleh donatur.
“Semoga dengan program pemberdayaan ekonomi umat ini dana yang sudah dititipkan tidak hanya habis dalam satu kali penyaluran namun bisa memberikan manfaat yang terus bergulir khususnya bagi penerima manfaat juga umumnya pahala yang mengalir untuk donatur yang sudah menitipkan hartanya ke Assyifa peduli,” ungkapnya.