Edukasi ZIS
Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Pernahkah kita membayangkan, bagaimana sebuah kelahiran dapat mengubah arah dunia?

Kelahiran yang bukan hanya membawa harapan bagi umat manusia, tetapi juga menjadi awal dari kehancuran bagi segala bentuk kebatilan. Kelahiran Nabi Muhammad SAW bukanlah peristiwa biasa. Dipenuhi dengan tanda-tanda kebesaran Allah, kehadiran beliau di dunia memberikan cahaya baru bagi umat yang sedang dalam kegelapan.

Yuk, kita telusuri kembali peristiwa luar biasa ini dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Penyair besar Imam Bushiri dalam Qasidah Burdah mengungkapkan:

“Kelahiran sang Nabi menampakkan kesucian diri,
Alangkah indah permulaannya, juga indah penghabisannya.
Hari kelahiran Rasulullah saat ada gelombang bangsa Persia, Bahwa ada peringatan kepada mereka tentang datangnya bencana dan siksa.”

Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa yang disertai dengan tanda-tanda luar biasa. Di antaranya adalah padamnya api sesembahan orang-orang Majusi yang telah menyala selama ratusan tahun tanpa pernah padam. Peristiwa ini menjadi simbol berakhirnya kebatilan.

Saat kelahiran Nabi, istana megah Kisra, penguasa Persia yang zalim, terguncang hebat hingga 14 bangunannya runtuh. Hal ini seolah menjadi isyarat akan kehancuran kekuasaan tirani dan kebatilan. Sebaliknya, kelahiran Nabi Muhammad SAW membawa kabar gembira bagi mereka yang menegakkan kebenaran dan kebaikan. Kota Makkah yang sebelumnya kering dan gersang menjadi hijau dan subur dengan turunnya hujan lebat dan tumbuhnya pepohonan rimbun.

Peristiwa Bersejarah di Bulan Kelahiran Nabi

Tahukah sahabat, bahwa bulan rabiul awal adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW? Yang lebih istimewa, di tahun 2024 ini, peringatan Maulid Nabi jatuh pada hari yang sama dengan kelahiran beliau. Umat Islam memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Rasulullah setiap tanggal 12 Rabiul Awal, dan tahun ini bertepatan dengan Senin, 16 September 2024.

Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan sebutan Tahun Gajah (Amul Fiil). Nama ini berasal dari peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah, yang menggunakan gajah untuk menghancurkan Ka’bah, yang terjadi tepat sebelum kelahiran Nabi. Peristiwa ini dicatat sebagai salah satu tanda kebesaran Allah, yang menyelamatkan Ka’bah dari kehancuran.

Nabi Muhammad SAW: Kelahiran yang Dinantikan

Nabi Muhammad SAW lahir dari pasangan Aminah dan Abdullah pada Senin, 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi. Ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa Nabi lahir pada tanggal 9 Rabiul Awal, namun mayoritas ulama bersepakat bahwa tanggal 12 Rabiul Awal adalah tanggal yang lebih kuat.

Hadis Riwayat Muslim menguatkan bahwa Rasulullah pernah menjelaskan alasan beliau berpuasa pada hari Senin. Ketika ditanya, beliau bersabda:
Hari Senin adalah hari aku dilahirkan. (Hadis Riwayat Muslim)

Mengapa Nabi Lahir pada Hari Senin?

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Allah memilih Senin sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan bukan hari-hari besar lain seperti Lailatul Qadar atau Nisfu Sya’ban? Ibnul Haj, seperti dikutip oleh Jalaluddin As-Suyuthi dalam *Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid*, menyebutkan bahwa ada beberapa hikmah di balik pemilihan hari Senin dan bulan Rabiul Awal sebagai waktu kelahiran Nabi. Menurutnya, hari Senin memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh hari-hari lainnya.

Sejarah Maulid Nabi menjadi bagian penting dalam kehidupan Rasulullah dan umat Islam. Kelahiran beliau bukan hanya simbol datangnya rahmat, tetapi juga tanda perubahan besar bagi dunia. Sebuah harapan baru bagi mereka yang berada dalam kesesatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *