DUA JENIS ZAKAT
Zakat termasuk ke dalam Rukun Islam dan wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang mampu menunaikannya. Firman Allah Ta’ala untuk kewajiban berzakat tertulis dalam Al-Qur’an di surat Al-Baqarah ayat 43:
وَاَقِيمُوا الصَّلَوةَ وَأتُوا الزَّكَوةَ وَاركَغُوا مَغَ الرَّكِعِينَ
“Dan dirikanlah sholat, serta tunaikanlah zakat, serta sujudlah kamu bersama – sama dengan orang yang sujud” ( QS. Al-Baqarah : 43 )
Zakat secara bahasa ialah suci, berkah, dan berkembang. Menurut istilah, zakat ialah mengeluarkan sebagian harta yang diwajibkan Allah Ta’ala untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahik), sesuai kadar dan haulnya, dengan rukun dan syarat tertentu.
Macam–Macam Zakat
Terdapat 2 macam zakat, yaitu zakat nafsi (jiwa) atau zakat fitrah dan zakat harta atau zakat maal.
- Zakat Nafsi atau Zakat Fitrah
Zakat nafsi atau zakat fitrah ialah zakat yang wajib ditunaikan setiap muslim pada bulan Ramadhan hingga sebelum shalat idul fitri. Adapun dalilnya ialah hadist yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas:
“Nabi Muhammad SAW telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan atas setiap muslim, baik merdeka ataupun budak, laki laki ataupun wanita, kecil ataupun besar, sebanyak satu Sha’ kurma atau gandum.” (HR. Muslim)
Pembahasan dalam hadist diatas untuk sebutan kurma dan gandum ialah di maksudkan pada jenis makanan pokok setempat. Sementara, makan poko di Indonesia adalah beras. Untuk ukuran satu Sha’ setara dengan 2,5 kilogram beras. Adapun yang berpendapat 2,7 kilogram. Ulama Indonesia memutuskan 3 kilogram beras.
- Zakat Harta atau Zakat Maal
Zakat harta mencakup zakat hewan ternak, hasil pertanian, hasil laut dan bumi, emas, perak, harta perniagaan, harta rikaz, serta barang tambang. Untuk menunaikan kewajiban zakat harta tertulis dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 34:
وَالّذِينَ يَكنِزُونَ الذَّهَبَ وَالفِضَّةَ وَلاَ يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللهِ فَبَشِّرهُم بِغَذَابٍ اَلِيمٍ
“Dan orang – orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, ( bahwa mereka akan mendapat ) azab yang pedih.” (QS. At-Taubah: 34)
Selain itu, diriwayatkan dalam hadist Abu Daud yang menjelaskan tentang zakat maal:
“Rasulullah SAW memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk berdagang.” (HR. Abu Daud)
Untuk harta yang di jelaskan diatas memiliki ketentuan zakat dan kadarnya masing – masing, namun secara umum harta itu harus sesuai nisab dan haulnya atau sudah lebih dari satu tahun.