Shalat Istisqa
Para ulama Fiqh mendefinisikan salat Istisqa sebagai salat Sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.
Sesuai dengan namanya, al-istisqa’ ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Shalat istisqa’ telah dipraktikkan pada zaman Rasulullah SAW. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, disebutkan:
خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوماً يستسقي فصلى بنا ركعتين بلا أذان ولا إقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعاً يديه ثم قلب ردائه فجعل الأيمن الأيسر والأيسر الأيمن
Artinya: Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau shalat dua rakaat bersama kita tanpa adzan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya. (HR. Imam Ahmad)
Adapun waktu pelaksanaan shalat istisqa’ adalah di siang hari, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari istri beliau, Aisyah Radhiallahu ‘Anha:
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم حين بدا حاجب الشمس
Dalam hadits ini Rasulullah Saw mengerjakan salat istisqa’ setelah matahari muncul di atas permukaan bumi, seperti waktu dimulainya shalat Idul Fitri atau Idul Adha. Para ulama berpendapat shalat istisqa’ dapat dikerjakan hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu diharamkan mengerjakan salat, yaitu saat matahari di atas kepala dan saat terbenam matahari.
Salat istisqa dilakukan untuk memperoleh kepastian terhadap turunnya hujan. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits yang berkaitan dengan salat istisqa. Kemudian, keutamaan lainnya adalah menjadikan seorang muslim sebagai hamba Allah yang mampu melakukan pertaubatan. Keterangan ini diperoleh dari firman Allah pada Surah Hud ayat 52. Ayat ini menyebutkan bahwa doa memohon hujan dilakukan setelah melakukan pertaubatan dan permohonan ampunan kepada Allah. Selain itu, ayat ini juga menyebutkan manfaat dari permohonan tersebut yaitu bertambahnya kekuatan pada diri seseorang. Ayat ini juga memuat larangan untuk kembali melakukan dosa.
وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ
Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS. Hud: 52)
Tata Cara Shalat Istisqa
Untuk menyelenggarakan shalat istisqa’ atau shalat untuk memohon hujan, perlu diketahui bahwa ada proses yang harus dilakukan sebelum shalat, juga terdapat proses yang dilakukan di dalam shalat, serta adanya khutbah agar permohonan hujan lebih memungkinkan untuk dikabulkan Allah. Penjelasan proses tersebut adalah sebagai berikut:
Proses Sebelum Shalat
Imam mengajak masyarakat untuk bertobat, memperbanyak istighfar, bersedekah, menghentikan maksiat dan kedzaliman, serta berdamai dengan muslim lain yang dimusuhi.
Dianjurkan juga agar imam beserta masyarakat berpuasa selama tiga hari sebelum melakukan shalat.
Di hari keempat setelah berpuasa, imam beserta masyarakat bersama ke luar menuju lapangan untuk shalat dengan menggunakan pakaian reguler yang dipakai bekerja setiap harinya, bukan pakaian bagus.
Orang tua, anak kecil, serta orang-orang yang lemah secara fisik dibawa serta untuk ikut shalat.
Bagi yang mempunyai ternak, dianjurkan membawa serta ternaknya ke lokasi shalat dan ditempatkan di tempat yang sekiranya tidak mengganggu jamaah.
Proses Shalat dan Khutbah
Shalat dua rakaat dengan niat istisqa’. Lafal niatnya adalah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا /إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
“Aku berniat shalat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum (atau imam), karena Allah SWT.”
Tata cara shalat istisqa’ mirip seperti shalat id. Pada rakaat pertama, takbir tujuh kali sebelum membaca surat al-Fatihah. Pada rakaat kedua, takbir lima kali sebelum membaca surat al-Fatihah.
Khutbah dua kali (tapi boleh juga sekali) setelah shalat. Khutbah ini boleh dilakukan sebelum shalat tetapi tidak utama, sebaiknya dilakukan setelah shalat seperti halnya shalat id. Rukun khutbah sama seperti rukun khutbah pada umumnya.
Mengawali khutbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali. Mengawali khutbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali. Bacaan istighfarnya adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Khatib memperbanyak bacaan doa dan istighfar dalam khutbah. Bacaan imbauan beristighfar yang sebaiknya diulang adalah:
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
Ketika khatib berdoa, makmum mengangkat tangan sambil mengucap amin.
Pada perkiraan dua pertiga khutbah kedua, khatib disunnahkan menghadap kiblat lalu membalik posisi selendang surbannya dari bahu kanan ke bahu kiri dengan posisi terbalik, bagian bawah diletakkan di atas dan bagian dalam diletakkan di luar. Setelah itu kembali meneruskan khutbah.
Sudah beberapa waktu ini qaddarullah kita semua menantikan datangnya hujan, sebab segala kegiatan kita tentu melibatkan banyak penggunaan air yang kini mulai terhambat karena kemarau.
Alhamdulillah pada hari Senin tadi, tanggal 17 September 2023, Assyifa Peduli bersama yayasan As-Syifa Al Khoeriyyah telah melaksanakan shalat istisqa. Semoga ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk memohon kepada Allah Taala agar hujan segera turun dan bisa menopang aktivitas kita kembali.
Langkah awal sebelum shalat istisqa:
1. Bertaubat nashuha
2. Mengeluarkan sedekah
3. Berpuasa selama empat hari berturut-turut
(Al-Fiqh Al Manhaji, 1: 244-245)
Sahabat, hujan yang merupakan sumber ketersediaan air kita adalah salah satu bentuk rezeki. Untuk menyempurnakannya, mari genapkan dengan sedekah sebelum shalat istisqa melalui link https://aksipeduli.id/pgdonate-279-z_1094_fbo_aip.html