Jangan Terlewat! Ini Waktu Puasa Tasua dan Asyura 2024 Puasa yang Menghapus Dosa Setahun Lalu
Menyambut bulan Muharram, tentu kita sudah menyiapkan amalan-amalan ibadah agar dapat meraih keutamaan dari bulan yang dimuliakan ini. Tanggal 1 Muharram merupakan tahun baru umat Islam sehingga bulan ini adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Muharram termasuk bulan yang dimuliakan dan menjadi waktu yang tepat untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya.
Maka karenanya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah atau amalan kebaikan untuk mendapat ridho-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya. Diantara amalan kebaikan yang dapat dijalankan di bulan Muharram, yang memiliki banyak keutamaan ialah puasa Tasua dan Asyura.
Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Sahabat, puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram. Sedangkan puasa Asyura merupakan puasa sunnah juga namun dilaksanakan pada esok harinya yaitu 10 Muharram.
Lalu, kapan jadwal pelaksanaannya di tahun 2024 ini?
Menurut kalender hijriyah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut jadwalnya:
Puasa Tasua: 15 Juli 2024 (9Muharram)
Puasa Asyura: 16 Juli 2024 (10 Muharram)
Puasa 11 Muharram: 17 Juli 2024 (11 Muharram)
Puasa Ayyamul Bidh: 19-21 Juli 2024 (13-15 Muharram)
Bagi umat muslim, dianjurkan berpuasa pada 9, 10, dan 11 Muharram. Namun, jika tidak bisa maka dapat berpuasa pada 9 dan 10 atau pada 10 Muharram saja.
Selain itu, untuk menambah amalan dengan berpuasa sunnah di bulan Muharram, kita dapat menjalankan puasa Ayyamul Bidh setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan hijriyah. Untuk bulan Muharram 2024, kita dapat melaksanakannya pada 19-21 Juli.
Puasa Asyura Menghapus Dosa Setahun Lalu
Melaksanakan puasa Asyura dikatakan dapat menghapus dosa seseorang setahun lalu. Keutamaan ini disebutkan dalam hadits dari Abu Qatadah Al Anshary, Nabi SAW bersabda:
ثَلاَثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَه
“Puasa tiga hari setiap bulan dan puasa Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, ini seperti puasa setahun penuh. Puasa hari Arafah, aku berharap akan diampuni oleh Allah dosa setahun yang lalu dan setahun berikutnya. Puasa hari Asyura, aku berharap akan diampuni oleh Allah dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162)
Puasa Tasua Sebagai Pembeda Antara Islam dan Yahudi
Sahabat, puasa Tasua dikerjakan sebagai pembeda antara umat Islam dan Yahudi. Sebab, Yahudi mengerjakan puasa Asyura pada 10 Muharram.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW berkata, “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad)
Maka, inilah alasan mengapa puasa tanggal 10 Muharram diikuti dengan puasa tanggal 9 Muharram, yaitu agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi, di mana orang Yahudi hanya melakukan puasa pada tanggal 10 saja. Ada juga ulama yang memberikan alasan lainnya, yaitu agar berhati-hati untuk menentukan tanggal sepuluhnya. Namun pendapat pertama yang disebutkan itulah yang lebih kuat. Wallahu a’lam. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8:14.
Demikian pemaparan mengenai puasa Tasua dan Asyura, semoga kita dapat menjalankan ibadah sunnah ini dan mendapatkan pahala berlipat dari Allah SWT.