
Doa Saat Terjadi Bencana Alam
Kemarin, Rabu (20/8/2025) terjadi setidaknya 7 kali gempa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dikutip dari detiknews.com, BMKG melaporkan gempa terjadi pada pukul 19.54 WIB, dengan magnitudo (M) 4,9 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 4,7. Titik gempa berada pada 14 km Tenggara Kabupaten Bekasi. BMKG mencatat terjadi gempa sebanyak 7 kali di Kabupaten Bekasi semalam. Gempa terdiri dari 1 gempa utama dan 6 gempa susulan.
Sahabat, mungkin sebagian besar warga Jawa Barat khususnya sekitar Kabupaten Bekasi merasakan guncangan yang cukup kencang karena gempa yang terjadi. Hal ini tentu membuat terkejut dan panik karena tidak ada yang tahu kapan bencana alam akan terjadi. Namun, kita harus mengusahakan agar tetap mengingat Allah SWT ketika tertimpa musibah. Kita bisa berdoa kepada Allah agar senantiasa dilindungi-Nya.
Bencana alam merupakan bentuk ujian dari Allah SWT kepada hamba-Nya. Melalui bencana seperti gempa kemarin, ataupun bencana lain seperti banjir, tanah longsor, gunung Meletus, bahkan tsunami, Allah SWT ingin melihat sejauh mana ketakwaan dan kesabaran kita sebagai hamba-Nya.
Tentang akan adanya musibah yang menimpa manusia, Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (QS. Al-Baqarah: 156)
Hikmah Terjadinya Musibah
Seperti kita tahu, hidup di dunia ini penuh dengan ujian, salah satunya Allah menimpakan bencana alam. Di balik terjadinya bencana ini, tentu saja Allah SWT telah menakar kadar bencana tersebut. Setiap musibah yang ditimpakan telah Allah SWT sesuaikan dengan kemampuan kita sebagai hamba-Nya. Sehingga, ketika kita mendapat ujian, sudah dipastikan sesuai dengan batas kemampuan.
Maka, ketika kita merasa ujian dari Allah begitu berat, akan muncul kesadaran bahwa kita Adalah makhluk tidak berdaya tanpa kekuatan dan perlindungan-Nya. Oleh karena itu kita wajib memohon pertolongan saat bencana melanda dan berdoa bisa menjadi cara untuk meminta perlindungan Allah SWT, serta memohon agar diberi kesabaran juga kekuatan.
Rasulullah SAW bersabda, “Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain, dari Abu Sa’id al-Khudri dan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim ditimpa sesuatu seperti kelelahan, penyakit (yang tetap), kekhawatiran (terhadap sesuatu yang kemungkinan akan menyakitinya), kesedihan, gangguan, dan duka cita karena suatu kejadian, sampai duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sebab itu.” (HR. Bukhari no. 5642; Muslim no. 2572).
Doa saat Terjadi Bencana
Ketika terjadi bencana, alangkah lebih baiknya kita menengadahkan tangan, berserah kepada Allah, dan memohon perlindungan dari-Nya agar dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari Ibnu ‘Umar, dari bapaknya ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَأَى صَاحِبَ بَلاَءٍ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً إِلاَّ عُوفِىَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلاَءِ كَائِنًا مَا كَانَ مَا عَاشَ
“Siapa saja yang melihat yang lain tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan, ‘Alhamdulillahilladzi ‘aafaani mimmab talaaka bihi, wa faddhalanii ‘ala katsiirim mimman khalaqa tafdhilaa’. Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari musibah yang menimpamu dan benar-benar memuliakanku dari makhluk lainnya. Kalau kalimat itu diucapkan, maka ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apa pun itu semasa ia hidup.” (HR. Tirmidzi no. 3431; Ibnu Majah, no. 3892)
Berikut beberapa bacaan doa yang bisa dibaca untuk memohon perlindungan dari datangnya bencana:
Doa agar terhindar dari bencana
Dalam Hadits Abu Daud dan Tirmidzi dari Ustman bin Affan radhiyallahu’anhu, dirinya pernah mendengar Rasulullah SAW memanjatkan doa agar terhindar dari bahaya. Berikut bacaan doanya:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim).
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).”
Doa memohon perlindungan
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
(Allahumma inni a-‘udzu bika an adhilla aw udholla, aw azilla aw uzalla, aw azhlima aw uzhlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya).
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, janganlah sampai aku tersesat atau disesatkan (syaitan atau orang jahat), tergelincir atau digelincirkan orang lain, menganiaya atau dianiaya orang lain, dan berbuat bodoh atau dibodohi orang lain.” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi).
Doa memohon keselamatan
اَللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَدَنِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَصَرِ
(Allahumma afini fi badani allahumma afini fi sam’i allahumma afini fi bashari la ilaha illa anta).
Artinya: “Ya Allah, sehatkanlah badan ku. Ya Allah sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah sehatkanlah penglihatanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.”
Doa berlindung dari takdir buruk
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
(Allahumma innii a-‘uudzubika min jahdil balaa-i, wa darakisy syaqaa-i, wa suu-il qadhaa-i, wa syamaatatil a’daa-i)
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha’ (takdir), dan kegembiraan para musuh.” (HR Bukhari dan Muslim).