Assyifa Peduli Dorong Pemberdayaan Masyarakat Kembangkan Potensi Produk Lokal Serat Daun Nanas
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan “Bimbingan Teknis Wirausaha Baru (WUB) Pengembangan Serat Alam Nanas di Kabupaten Subang” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Assyifa Peduli siap optimalkan potensi alam ini melalui Program Pemberdayaan Masyarakat.
Direktur LAZ Assyifa Peduli, Ahmad Sahirul Alim, M.A., mengatakan program ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tentu kami ingin masyarakat yang berada di sekitar Assyifa Peduli khususnya dan Kabupaten Subang umumnya, meningkat kesejahteraan dan taraf ekonominya. Sehingga, adanya kesempatan pelatihan pengolahan serat nanas dari Kemenperin RI ini betul-betul kami manfaatkan dengan mengirim peserta yang merupakan UMKM binaan kami di Program Pemberdayaan,” jelasnya.
Pelatihan yang telah berlangsung selama sepekan ini, akan mendapat tindak lanjut dari Assyifa Peduli.
“Sebagai tindak lanjut dari bimbingan atau pelatihan ini, Insyaa Allah Assyifa Peduli akan memberikan fasilitas atau kebutuhan dalam pengolahan serat daun nanas hingga dapat menjadi kain atau produk bernilai lainnya. Kami akan membentuk kelompok binaan atau sanggar di setiap desa yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Nantinya 1 mesin akan diberikan setiap desa/ sanggar. Harapannya, setiap orang dapat menyetorkan kreasi yang sudah dibuat untuk nantinya dipajang di setiap pasar seni bulanan atau expo di luar,” terang Ustadz Ahmad.
Sementara itu, salah satu pelopor kerajinan serat nanas di Kabupaten Subang sekaligus pemilik Alfiber, Alan Syahroni, mengatakan bahwa peserta sangat antusias dan berprogres selama sepekan ini.
“Karena masih jarang ya pengolahan serat daun nanas ini, jadi peserta sangat antusias untuk belajar. Progresnya cukup baik, karena mereka semangat belajar mulai dari bagaimana mengambil daun nanas, memilah daun nanas yang bisa diolah, praktik pembuatan secara manual maupun dengan mesin,” tutur Alan.
Alan menambahkan bahwa pelatihan berlangsung hingga serat daun nanas menjadi benang-benang, “Selanjutnya kami mengajarkan bagaimana membuat benang-benang dari serat daun nanas, pemintalan di mana serat daun nanas diambil per helai kemudian disambung dengan teknik sambung tenun, digolong, dipalet menjadi benang yang siap ditenun,” pungkasnya.
Peserta yang terdiri dari UMKM di Kabupaten Subang ini, salah satunya diikuti oleh pedagang asal Desa Tambakan, Sarna, ia mengaku senang dan terbantu dengan adanya kegiatan ini.
“Sebagai pedagang, dengan adanya program pemberdayaan ini, saya dan peserta lainnya merasa sangat membantu sekali. Untuk pemula seperti saya itu untuk mengembangkan inovasi ke depannya. Pelatihannya pun sangat seru, kemarin saya membuat hiasan dinding dan topi koboi. Jadi, saya dan teman-teman di sini berharap dengan adanya program pemberdayaan Assyifa Peduli ini dapat mengoptimalkan potensi kami khususnya sehingga bisa menciptakan produk lokal yang go internasional,” ungkap Sarna.
Pelatihan ini telah dilaksanakan selama sepekan mulai dari 28 Oktober hingga 1 November 2024, diikuti oleh 35 peserta dari Kabupaten Subang, dan acara ini telah ditutup secara langsung oleh Perwakilan Direktur Industri Aneka dan IKM Sandang, Kimia, dan Kerajinan, Kemenperin RI, Dimas Kusumaatmaja, S.ST., M.M.