ALLAHU AKBAR! Akhirnya Gencatan Senjata di Gaza Disepakati
Setelah perang yang berkecamuk sejak Oktober 2023 di Palestina, akhirnya Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Warga Gaza dan Israel menyambut kesepakatan ini dengam bersuka cita.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (16/1), Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman mengatakan bahwa gencatan senjata ini akan dimulai pada 19 Januari mendatang.
Pada tahap pertama dalam kesepakatan gencatan senjata ini akan dimulai dengan penyaluran bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza dan 33 tawanan Israel akan dibebaskan.
Seperti diketahui sejak tercetusnya serangan demi serangan yang berawal dilakukan Hamas, telah memicu serangan besar-besaran Israel di Gaza dan menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina.
Warga Bersuka Cita Menyambut Kesepakatan Gencatan Senjata
Dilansir dari berbagai sumber, banyak warga yang berkerumun dan saling berpelukan untuk merayakan pengumuman penting yang telah lama diharapkan tersebut. Banyak ungkapan warga yang menyebut bahwa mereka tida percaya kesepekatan ini telah tercapai dan berharap perang segera berakhir.
Dalam sebuah tayangan yang beredar di media sosial, di luar Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, ratusan warga Palestina berkumpul untuk bernyanyi. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina. Teriakan “Allahu Akbar” menggema di kerumunan di sana, banyak orang merekam momen tersebut dengan ponsel mereka masing-masing.
Rincian Perjanjian
Kesepakatan Gencatan Senjata antara Hamas-israel berlaku selama enam minggu. Apa saja isi perjanjian tersebut? Berikut dilansir Al Arabiya News, Kamis (16/1):
1.Pertukaran Tahanan dan Sandera
Disebutkan bahwa Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel dan 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tantara wanita Israel yang ditahan di Gaza.
Sandera Perempuan yang berusia di bawah 19 tahun akan dibebaskan terlebih dahulu. Maka, 33 warga Israel akan dibebaskan dalam 42 hari pertama sejak perjanjian ditandatangani.
Sementara itu, jumlah warga Palestina yang ditahan Israel mencapai 1.650 orang. Lebih lanjut, warga yang mengungsi dari Gaza Utara dapat kembali mulai 22 Januari.
2.Penarikan Pasukan Israel dari Koridor Philadelphi
Dalam perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati, Israel mengatakan akan menarik pasukannya secara bertahap dari koridor Nerzarim dan Philadelphi. Israel menginginkan peran pengawasan di Philadelphi yang kemudian ditolak Hamas dalam kesepakatan ini. Kemudian digantikan dengan permintaan Israel agar memiliki perwakilan permanen di penyeberangan Rafah.
Sebelumnya Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Hamas telah mengajukan permintaan di menit terakhir untuk mengubah penempatan pasukan Israel di koridor yang membentang sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
3.Negosiasi Tahap 2
Perundingan untuk perjanjian tahap ke dua akan dimulai pada hari ke enam belas. Fase ini akan mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.
4.Bantuan untuk Gaza
Seperti diketahui, pasukan Israel kerap menghadang bantuan untuk warga Gaza. Pada kesepakatan ini disebutkan 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama enam minggu gencatan senjata. Kemudian pada tahap ini akan melibatkan Pembangunan kembali Gaza.
Pakar Sebut Perang Belum Berakhir dan Gencatan Senjata di Gaza Sekadar Lip Service
Kabar gancatan senjata yang menyeruak ini mendapatkan sorotan dari berbagai tokoh dunia, termasuk dari salah satu Pengamat Timur Tengah Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Mutiah Setiawati.
Dilansir suara.com, Mutiah berpendapat bahwa gencatan senjata yang disepakati antara kelompok perjuangan Palestina, Hamas dan Isreal hanya wacana Presiden Amerika Serikat, Joe Biden di akhir masa jabatannya. Ia mengatakan serangan Israel terhadap Gaza masih berlangsung seperti yang terjadi di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza Tengah yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Mutiah menyebut bahwa kejahatan Israel hasur diselesaikan dahulu secara hukum. Ia juga menambahkan bahwa isi usulan dalam kesepekatan gencatan senjata juga tidak dijelaskan secara detail.
Usai Pengumuman Gencatan Senjata, Israel Bantai 77 Warga Gaza
Usai pengumuman kesepekatan gencatan senjata, Israel masih melakukan serangan dan terus membombardir wilayah Gaza hingga menewaskan sedikitnya 77 orang dan 21 diantaranya adalah anak-anak, sementara 25 orang wanita, dilansir CNN, Kamis (16/1).
Dukung Kemerdekaan Palestina, Bangun dan Bangkitkan Kembali Gaza
Sahabat, dengan disepakatinya gencatan senjata ini merupakan sebuah harapan untuk terwujudnya kemerdekaan Palestina. Tentunya kita berharap kesepakatan ini akan membawa keadilan di seluruh dunia khususnya bagi Negeri Para Nabi, Palestina tercinta. Mengingat Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, maka kami mengajak Sahabat untuk mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina melalui doa dan harta terbaik kita.
Mari kita selangkah demi selangkah membangun dan membangkitkan kembali Gaza yang telah hancur lebur dan mengambil Langkah awal perdamaian dengan berkontribusi melalui program kami dengan klik laman berikut https://bit.ly/bantuankemanusiaan1