Mau Qurban Patungan 1/7 Sapi atau Qurban 1 Kambing?
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ
Artinya: “Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya.” (QS Al Hajj: 34)
Akan segera tiba hari besar Idul Adha. Waktunya untuk kita sebagai umat muslim melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kita terhadap Allah SWT.
Bagi yang akan melaksanakan kurban di tahun ini dan mencari tahu bagaimana cara memilih herwan kurban yang paling baik kualitasnya. Simak penjelasan berikit ini:
Dalam memilih hewan kurban, ada hal yang menjadi pertanyaan besar di kalangan masyarakat mengenai pertimbangan memilih hewan kurban satu ekor kambing (perorangan) atau satu ekor sapi secara patungan yang dilakukan oleh 7 orang.
Salah satu yang menjadikan penyebab banyaknya berkurban secara patungan ialah karna kondisi keuangan. Maka opsi yang yang dapat dipilih untuk bisa tetap berkurban setiap tahunnya dengan kurban sapi ialah patungan.
Namun manakah yang lebih baik, kurban patungan 1/7 sapi atau kurban 1 kambing perorangan?
Dari beberapa sumber yang menyatakan bahwa kurban 1 ekor kambing perorangan lebih baik daripada patungan 1/7 kurban. Perlu di tela’ah kembali karena hal ini sesuai dengan dalil (Shaih Fiqh Sunnah, 2:375, Fatwa Lajnah Daimah No. 1149 dan Syahrul Mumthi’ 7:458).”
Imam As-Saerazi Asy-Syafi’i mengatakan,
“Kambing (sendiran) lebin baik dari pada urunan sapi tujuh orang. Karena orang berkurban bisa menumpahkan darah (menyembelih) sendiri.” (Al-Muhadzab 1:74)
Tetapi di samping itu, terdapat alasan lain yakni kurban yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah kurban utuh satu ekor, baik itu kambing, sapi, maupun unta. Kemudian, aktivitas menyembelihnya pun menjadi banyak. Hal ini juga dengan apa yang dinyatakan oleh penulis kitab Al-Muhadzab Al Fairuz Abadzi As Syafi’i (Al Muhadzab 1/74 ).
Namun pendapat-pendapat ulama di atas ditarik dari gambaran perekonomian masyarakat yang tinggal di Arab. Sedangkan di Indonesia menjadikan 1/7 kurban sapi menjadi opsi untuk bisa tetap melakukan kurban.
Pilihlah hewan Kurban yang sesuai kemapuan
Jika berdasarkan sudut pandang banyaknya daging dan mahalnya harga hewan kurban, maka urutannya pun menjadi kurban unta, kurban sapi, lalu kurban kambing (sebagai jenis kurban kambing juga beredar cukup banyak saat ini, namun untuk jenis domba lebih baik diutamakan daripada kambing lokal).
Namun semua dikembalikan kepada setiap pekurban, akan memilih hewan kurban yang mana yang terbaik untuk melaksanakan kurban setiap tahunnya.
Beri Makna Kurban di Pedalaman Bersama Assyifa Peduli
Jika bukan kita, maka siapa yang akan meneruskan langkah perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadikan kurban sebagai ibadah. Dengan kurban, menjadikan bentuk ibadah sosial yang memiliki implementasi untuk kesenjangan makan daging sehat. Dan mengacu pada riset, bahwasannya kurban di Indonesia berpotensi tidak tersebar secara merata karena menumpuk di wilayah metropolitan.
Dan dibutuhkan 40% kepada penduduk miskin di Indonesia atau 99 juta jiwa agar mereka menikmati protein hewani dari daging kurban. Dengan itu diperkirakan butuh 3,25 kilogram per tahun yang setara dengan 322 ribu ton daging pertahunnya untuk menurunkan kesenjangan daging.
Maka dengan itu, Assyifa Peduli membuka program Beri Makna Qurban di Pedalaman. Berbagi kepedulian untuk menebar senyuman dengan lebih banyak lagi para penerima manfaat dan dengan berkurban kita dapat memberdayakan para peternak juga mengurangi kesenjangan makan daging yang menumpuk di daerah metropolitan.
Mari berkurban melalui assyifa peduli dengan klik link donasi di laman web ini atau klik link di https://bit.ly/BerqurbanMenebarKebahagiaan1444H
Niceee menjawab banget pertanyaan selama ini😍😍😍😍