Tata Cara I’tikaf di Bulan Ramadhan
Itikaf merupakan salah satu amal ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dengan tujuan utama mendekatkan diri kepada Allah Swt untuk menggapai ridho-Nya. Hal ini pun menjadi kebiasaan Rasulullah saw sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis dari Aisyah ra:
أَنَّ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانِ. حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ. ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
“Bahwasanya Rasulullah saw beritikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan sampai beliau dipanggil Allah Azza wa Jalla, kemudian istri-istri beliau (meneruskan) beri’tikaf setelah beliau wafat.” (HR Muslim)
Dalam melakukan itikaf, menurut para ulama dapat dilaksanakan kapan saja. Namun Rasulullah saw menganjurkan untuk beritikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas.
Dikutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari dari Kandungan hingga Kematian karya Dr. Muh. Hambali, M.Ag, berikut tata cara itikaf yang bisa dilakukan:
- Membaca niat itikaf
نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ فِي هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
“Aku berniat itikaf di masjid ini, sunah karena Allah ta’ala.”
- Berdiam diri di masjid
Selama berdiam diri di masjid dapat diisi dengan memperbanyak zikir, tafakur, bertasbih, serta membaca al-Qur’an.
- Mendekatkan diri kepada Allah Swt
Dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah Swt disunahkan untuk membaca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku.”
Itulah penjelasan tata cara beritikaf di bulan Ramadhan, tepatnya pada sepuluh malam terakhir. Semoga sahabat selalu diberi keberkahan di bulan Ramadhan ini. Aamiin.
Sahabat, setelah semalaman beritikaf. Yuk, lengkapi amal ibadah kita dengan menunaikan zakat, infak maupun sedekah terbaik kita bersama Assyifa Peduli melalui link di https://aksipeduli.id/pgdonate-213-z_1094_fbo_aip.html