
2 Amalan Mengatasi Masalah dan Mewujudkan Hajat
Dalam hidup, perjalanan seseorang tidaklan selalu mulus. Terkadang penuh dengan kebahagiaan dan tawa, adakalanya badai masalah datang tak terduga. Masalah datang dengan berbagai bentuknya adalah bagian dari kehidupan manusia yang harus dialami. Badai masalah tersebut bisa berbentuk krisis keuangan, kehilangan, konflik dengan seseorang, dan hal lain yang menguji kekuatan mental, emosional, serta spiritual.
Namun, perlu diingat bahwa masalah yang datang merupakan ujian atas kasih sayang dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan bahwa setiap manusia akan diuji dengan berbagai kesulitan tapi di balik ujian tersebut, Allah SWT menjanjikan kabar gembira bagi mereka yang bersabar.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥
“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad), kabar gembira kepada orang-orang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
Jenis Ujian dari Allah
Dalam ayat di atas, Allah SWT menyebutkan beberapa bentuk ujian, seperti:
- Ketakutan
Rasa takut ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti ancaman, kehilangan keamanan, dan keresahan akan ketidakpastian dalam kehidupan yang dijalani.
- Kelaparan
Kelaparan yang disebabkan oleh kekurangan makanan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
- Kekurangan harta
Hal ini bisa berbentuk kerugian ekonomi, kebangkrutan, kehilangan pekerjaan, dan berbagai ujian finansial lainnya.
- Kehilangan jiwa
Kehilangan jiwa seperti kematian orang-orang terdekat atau musibah yang mengakibatkan kehilangan nyawa.
- Kekurangan hasil pertanian
Hal ini bisa meliputi gagal panen, bencana alam, atau krisis pangan.
Berbagai jenis ujian yang ditimpakan Allah SWT kepada kita bukan tanpa alasan. Karena di akhir ayat di atas, Allah mengakhiri ayat dengan kalimat “Wa basysyirish-shâbirîn” (Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar). Ini menunjukkan bahwa di balik setiap cobaan, ada pahala besar bagi mereka yang mampu bersabar.
Amalan Mengatasi Masalah dan Mewujudkan Hajat
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 155 yang telah dibahas sebelumnya, Allah SWT berfirman bahwa kabar gembira akan diberikan kepada orang-orang sabar saat ditimpa masalah. Artinya, salah satu amalan yang dapat kita tunaikan untuk mengatasi masalah adalah dengan bersabar kepada Allah.
Selain itu, terdapat doa atau amalan yang dapat kita panjatkan. Dikutip dari buku Amalan Ringan Paling Menakjubkan, kita dianjurkan untuk mendirikan shalat sunnah dua rakat sebelum tidur. Shalat yang kita dirikan bisa diniatkan sebagai shalat Hajat atau shalat sunnah lainnya.
Kemudian kita lanjutkan dengan shalat Witir atau bisa ditunda witirnya dan ditunaikan saat sepertiga malam.
Setelah itu, kita disarankan berbaring untuk tidur. Sebelum membaca do aini, bayangkanlah dalam pikiran kita masala hapa yang ingin diselesaikan atau hajat apa yang sedang ingin dilaksanakan. Saat kita merasakan masalah tersebut, lalu kita yakini bahwa Allah SWT adalah Rabb Yang Maha Mampu menyelesaikan masalah dan mengabulkan hajat kita.
Barulah kita mengucapkan,
Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil.
Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil.
Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil.
Saat membaca lafadz di atas, kita Yakini benar-benar bahwa HASBIYALLAAH artinya Allah adalah segala-galanya bagi kita. Dan Allah adalah sebaik-baiknya yang mewakili urusan kita. Serta Allah pula yang akan mengurus urusan kita.
Maka, semakin tinggi keyakinan kita, semakin cepat selesai masalah dan hajat kita. Insyaa Allah kita akan melihat bagaimana dahsyatnya Allah SWT memproses pengabulan hajat kita, bahkan dengan cara yang tak terbayang dan tidak disangka-sangka.
Yang kedua, sepanjang hari, pagi, siang, sore, malam, di mana saja kita berada, jangan pernah berhenti beristighfar. Allah SWT berfirman,
وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِى فَضْلٍ فَضْلَهُۥ ۖ وَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat.” (QS. Hud: 3)
Allah SWT juga berfirman,
فَقُلۡتُ اسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡؕ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا ۙ ١٠ يُّرۡسِلِ السَّمَآءَ عَلَيۡكُمۡ مِّدۡرَارًا ۙ ١١ وَّيُمۡدِدۡكُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّبَنِيۡنَ وَيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ جَنّٰتٍ وَّيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ اَنۡهٰرًا ؕ ١٢
“Maka aku katakana kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu Sungai-sungai.” (QS. Nuh:10-12)
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang rutin dan rajin membaca istighfar, akan Allah mudahkan segala urusannya. Akan Allah angkat segala kesusahannya. Dan didatangkanlag rezeki dari rempat yang ia tidak sangka-sangka.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)